Jumat, 06 Februari 2015

wuduwou penyesalan sejak kecil

Sejak kecil..
Sering aku menghujatmu dalam hati..
Kau ibu yang kejam menyakiti anak
sendiri..

Kau suruh beres2 rumah seakan akan
aku ini pembantu di rumah sendiri.. Sering aku berpikir dan berharap
andaikan aku bisa memiliki ibu yang
lain tidak ibu sepertimu..

Ibu yang tega menyuruh anaknya
Ibu yang tega membentak anaknya..
Tapi kini…

Saat aku sudah dewasa..
Aku paham apa arti semua itu..
Kau ingin kami belajar dari Usia dini
Kau ingin agar kami tak rapuh saat
kami hidup sendiri,tanpa kamu lagi di
sisi..

Ibu maafkan aku,sungguh penilainku
padamu dulu, kini aku baru tau
jawaban itu..

Terima kasih IBU,didikanmu keras
sekeras kehidupan saat ini,jadi aku siap
dengan segala apa yang terjadi itu
karenamu…

IBU..
TERIMA KASIH IBU…TERIMAKASIH IBU….?


 Penulis

Selasa, 03 Februari 2015

dugaan untukku emaiyeida

aku sendiri x tau apa yang aku pikirkan sekarang ini. kadang 2 aku rasa sedih sangat dengan kehidupan aku ini. aku tidak maha mengeluh tapi cuma kita ini manusia kan. sedih sangat... ikutkan hati aku aku menangis sampai bila aku harus menunggu. pedih.. pedih sangat tak tertanggung.. tapi semua ini dugaan .. dugaan untuk aku.. aku x kuat. tgk orng ada kerja ada duit ada life membuatkan aku sedih sangat.. x tau mcm mana tida sangkup. kalu pasal kerja benda ni balasan untuk aku tidak. dulu ada keje berhenti... aku nak jadi engineer yang berjaya.. tapi aku x tau lah... jeles gak tgok kawan 2 ada kerja bila ada kerja duit pun ada.. ada gaji tinggi.. aku x da pape..sedih ..tu perkara biasa lah.. ini semua dugaan yang Allah beri. orng dah kawen sebab semua kawin aku dah kawin.. tinggal awi je.. tgok orng ada pertemana hidup ada anak. . tapi aku tiada sapa. beyul kata awi kita x kan tau masalah orng lain. kita tgk orng tu happy tapi kita x tau masalah dia.. adakah akan ada kebahagiaan untuk aku. hanya Allah je yang tahu..  aku juga inginkan kebahagiaan. orng x akan paham apa aku rasa. aku sedih ... aku dah penat rasa g kenduri orng sorng 2.. orng g mana ada suami tapi aku x da sapa 2. semua ini telh ditentukan.. bukan jodoh aku..aku belum diberi rasa untuk bahagia . keja jodoh mybe bukan untuk aku


Penulis

sampai bila harus bersabar emaiyeida

Sudah setahun lebih aku macam nie.. Bila agaknya r3zrki aku akan dapat. Sudah puas aku mencari. Tapi. ... 
Sudah padat aku hidup seperti ini... Bila tidaknya akan muncul sinar untuk aku....
Aku tidak juga kehidupan yang bahagia seperti dia...
 
Sampai bila aku harus kerja di Pelauhan emaiyeida nie...
 
Aku cukup menyesal kerana aku dah tolak kerja consultant dulu...
 
Mungkin kah nie lah balasan aku...
 
Sampai bila aku perlu hidup sebegini.
Sampai bila aku jadi begini...
Samapai bila aku perlu hidup tanpa life...
Ya Allah ya tuhanku... Ko berilah sinar kepada diri ku ini
Ko bagi  aku kekuatan dan bagilah aku dapat kerja yang lain

Penulis



Terima kasih Ya Allah Emaiyeida

Ya Tuhan pada 03/2/2015 aku menerima satu berita baik yang mengatakan aku diterima untuk melanjutkan pelajaraan diperingkat master pada bulan 3 nie. aku sangat bersyukur.. tapi aku sangat takut kalu Allah s.w.t tarik seperti dulu... Ya Allah jangan diuji aku seperti dulu... biarlah aku dapat menghabiskan pelajaran master ku ini...
Amin…..

Penulis



Kehidupan ku Di Emaiyeida

rasanya sudah dekat satu tahun aku begini... yes aku dah terima semua balasannya... along maaf kan aku kerana aku telah butwat ko macam kumu... dan aku telah terima semua balasannya along...

maafkan saya enazhar kerana saya telah menusia-sia kan semuanya...
saya telah menyesal dengan apa yang berlaku dah selama setahun nie juga saya telah menerima balasannya..

Ya Allah bila agaknya akan ada sinar kembali untuk aku... kali ini jangan lah diambil kembali seperti dulu... aku dah tak nak mcm ni lagi...

kerja yang lebih baik dari sekarang bila agaknya engkau akan muncur untuk menyinari hidup aku...

tolonglah Ya Allah tolong lah tunai kan hajatku.... bagi lah aku dapat kerja yang lebih baik dari sekarang...yang pasti saya tidak sanggup lagi berkerja di pelabuan emaiyeida... biar lah orang lain yang kerja pelabuhan emaiyeida tapi bukan aku...

bila tidaknya akan ditunai kan hajat ku ini....

Penulis



menyesal tiada berguna emaiyeida

benar kata pepatah menyesal kedudian tiaa gunanya.... tu lah pepatah yang sesui untuk aku sekarang..

kenapa masa dulu tak pikir masa ko mengecewakan kawan baik ko sendiri... along aku minta maaf lah aku tak sangka jadi mcm nie dan aku telah menyesal dan telah mendapat balasan ngan apa yang aku  dahulu... aku memang menyesal along... aku tak sangka akan jadi mcm nie along...

Allah s.w.t dah memberi balasan kepada aku....
sekarang aku dah merasakan segalanya... dan aku sangat menyesal...
dah dekat 1 tahun aku menderita... akan ada sinar untuk aku ke,,,

Penulis

MENYESAL KEMUDIAN TIADA BERGUNA DI WUDUWOU

Cukup banyak anak-anak di negeri  mapiha ini yang sudah belajar menabung sejak dini. Oleh orang tuanya, ada yang dibelikan celengan untuk diisi sejumlah uang setiap hari, setiap minggu, setiap dua minggu, dan seterusnya.

Bahkan, terlepas dari pro dan kontra, tidak sedikit sekolah dasar atau yang sederajat yang memfasilitasi siswanya menabung. Tujuannya agar kelak sesudah dewasa mereka terbiasa atau terlatih merancang masa depannya.

Ketika anak saya diajarkan untuk  menabung melalui guru di sekolahnya, saya berikan Rp 5.000 per minggu. Saat itu saya berpikir sederhana saja, jika anak saya secara teratur menabung Rp 5.000 per minggu maka dalam sebulan akan terkumpul Rp 20 ribu.

Asumsinya, dalam satu tahun pelajaran akan  terkumpul Rp 200 ribu maka saat anak saya tamat sekolah dasar akan terkumpul Rp 1,2 juta. Jumlah yang lumayan besar. Apalagi, jika anak saya dapat menabung dalam jumlah lebih besar.

Namun, angan-angan mengajarkan anak saya menabung tidak berjalan mulus. Sejak anak saya kelas tiga atau kelas empat, dia sudah mulai malas atau jarang menabung. Alasannya macam-macam mulai dari gurunya berhalangan hadir hingga uangnya terpakai untuk jajan.

Akibatnya, uang tabungan yang sudah disimulasikan sejak awal tidak tercapai. Waktu berlalu hampir tidak terasa. Undangan pelepasan kelas enam sudah di tangan. Alkisah, kami berbagi tugas. Saat itu, istri saya  berangkat menghadiri prosesi pelepasan kelas enam tersebut.

Rupanya pada acara itulah seluruh tabungan siswa dibagikan atau lebih tepatnya dikembalikan kepada pemiliknya. Hasilnya? Anak saya hanya berhasil mengumpulkan Rp 575 ribu.  Dia pun menyesal setelah tahu ada temannya yang mengumpulkan belasan juta rupiah!

Dalam konteks Islam, dalam hidup yang sebentar ini mestinya diisi dengan investasi atau menabung amal saleh. Kita mesti ingat, Ad-Dunyaa mazra’atu al-aakhirati atau dunia adalah ladang akhirat. Siapa menanam kebaikan, niscaya menuai kebaikan.

Siapa menanam keburukan, niscaya menuai keburukan. Bahkan, bukan sekadar itu. Siapa menanam banyak, niscaya menuai banyak. Siapa menanam sedikit, niscaya menuai sedikit. Lalu, bagaimana?


Penulis