ANAK RANTAU CUTI KULIAH 100 KALI
Anak rantau cuti
kuliah, 100 kali
Aku sendiri merana di negeri orang
Aku sendiri kuliah di negeri orang
Aku sendiri pelakunya cuti kuliah 100 kali di negeri orang
Bukan karena susahnya
Bukan karena bodohnya
Bukan karena malu
Bukan karena pintar
Buka karena mau cutih
Bukan karena mau sante di negeri orang
Kapan bangkitkan kesadarannya
Kapan bangkitkan impianku
Kapan melangkah mengakhirinya
Untuk menyelesaikan pendidikan itu
Kapan dapat gelar sarjana tanpa ternama diriku itu
Kawan seangkatan sudah selesai habis semua
Mereka sudah kembali kekampung halamannya mereka
Mereka sudah selesai ambil posisi usaha mereka
Aku sendiri menganga di tengah yunior adik sekalian
Bingung diri di negeri orang
Biar lapar, tahan lapar
Biar sakit, tahan sakit
Biar susah, tahan susah,
Hanya menunggu mama angkat
Usahanya jual kangkung kumpulan di jalanan
Cuma hanya dapat 100 perak satu hari penuh
Sampai satu tahun berarti 100. ribu
Bapak kandung telah pulang sepuluh tahun yang lalu
Waktu SD kelas nol
Mama sudah bertumbuh rambut keputih-putihan
Mama hanya titip sama saudara sepupu di kampung halaman
Sanak saudara pada jauh dariku
Mengadu sama siapa
Mengemis sama siapa
Meminjam sama siapa
Aku lihat orang saudara sedekatnya
Dia juga pada kesibukan diri
Dia juga sibuk pada keperluan diri
Dia juga mau kuliah
Di juga beli keperluannya
Hanya mengoporkan bahasaku dengan malu
Kawan aku lapar
Kawan aku sakit
Kawan aku kewalangan
Kawan aku ada susah
Aku sendiri merenung dan menangis
Bukan menangis sebenarnya, tetapi
Menangis hati, apa itu berubah diri
Aku mau berubah tapi kenapa yaaa???
Biarlah sabar adalah subur
Biarlah tahan adalah akan bangkit
Biarlah pelan adalah tingkat
Aku berseru dari rantau kepada sanak saudara
Kakak saya begini dan begitu
Mama saya begini dan begitu
Bapak saya begini dan begitu
Om saya begini dan begitu
Adik saya begini dan begitu
Sepupu sekalian saya begini dan begitu
Suara dari mereka
Siapa suruh lanjut kuliah di negeri orang
Siapah suru merantau
Siapa suruh kami seperti begini disana.
Kawanku lelaki tobatlah-tobat
Itulah yang ko cari…….
Kapan pendidikanmu akan selesai
Umumrmu semakin tua
Semuanya dari pada bosan
Kapan mau kembali ke kampong halammu
Untuk menikmati hidup bersama sanak saudara disana
Wahai bos…..wahai bos…..wahai lelaki
Kapan…..kapan…..kapaaaaaaan
Tidak mengenang waktu, kapan
Tuhan memberikan waktu
Itulah untuk menyelesaikan studiku
Beginilah selamat menikmati kisah ini
Di tanah orang, Wahai bos lelaki
masih belum
masih lanjut lagi
kasehan seh
Rudoo 2014
Aku sendiri merana di negeri orang
Aku sendiri kuliah di negeri orang
Aku sendiri pelakunya cuti kuliah 100 kali di negeri orang
Bukan karena susahnya
Bukan karena bodohnya
Bukan karena malu
Bukan karena pintar
Buka karena mau cutih
Bukan karena mau sante di negeri orang
Kapan bangkitkan kesadarannya
Kapan bangkitkan impianku
Kapan melangkah mengakhirinya
Untuk menyelesaikan pendidikan itu
Kapan dapat gelar sarjana tanpa ternama diriku itu
Kawan seangkatan sudah selesai habis semua
Mereka sudah kembali kekampung halamannya mereka
Mereka sudah selesai ambil posisi usaha mereka
Aku sendiri menganga di tengah yunior adik sekalian
Bingung diri di negeri orang
Biar lapar, tahan lapar
Biar sakit, tahan sakit
Biar susah, tahan susah,
Hanya menunggu mama angkat
Usahanya jual kangkung kumpulan di jalanan
Cuma hanya dapat 100 perak satu hari penuh
Sampai satu tahun berarti 100. ribu
Bapak kandung telah pulang sepuluh tahun yang lalu
Waktu SD kelas nol
Mama sudah bertumbuh rambut keputih-putihan
Mama hanya titip sama saudara sepupu di kampung halaman
Sanak saudara pada jauh dariku
Mengadu sama siapa
Mengemis sama siapa
Meminjam sama siapa
Aku lihat orang saudara sedekatnya
Dia juga pada kesibukan diri
Dia juga sibuk pada keperluan diri
Dia juga mau kuliah
Di juga beli keperluannya
Hanya mengoporkan bahasaku dengan malu
Kawan aku lapar
Kawan aku sakit
Kawan aku kewalangan
Kawan aku ada susah
Aku sendiri merenung dan menangis
Bukan menangis sebenarnya, tetapi
Menangis hati, apa itu berubah diri
Aku mau berubah tapi kenapa yaaa???
Biarlah sabar adalah subur
Biarlah tahan adalah akan bangkit
Biarlah pelan adalah tingkat
Aku berseru dari rantau kepada sanak saudara
Kakak saya begini dan begitu
Mama saya begini dan begitu
Bapak saya begini dan begitu
Om saya begini dan begitu
Adik saya begini dan begitu
Sepupu sekalian saya begini dan begitu
Suara dari mereka
Siapa suruh lanjut kuliah di negeri orang
Siapah suru merantau
Siapa suruh kami seperti begini disana.
Kawanku lelaki tobatlah-tobat
Itulah yang ko cari…….
Kapan pendidikanmu akan selesai
Umumrmu semakin tua
Semuanya dari pada bosan
Kapan mau kembali ke kampong halammu
Untuk menikmati hidup bersama sanak saudara disana
Wahai bos…..wahai bos…..wahai lelaki
Kapan…..kapan…..kapaaaaaaan
Tidak mengenang waktu, kapan
Tuhan memberikan waktu
Itulah untuk menyelesaikan studiku
Beginilah selamat menikmati kisah ini
Di tanah orang, Wahai bos lelaki
masih belum
masih lanjut lagi
kasehan seh
Rudoo 2014
memang benar sifat lagu-lagu free ole
Bob marley!!!
Penulis.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar