PEMEKARAN MEMBAWA MALAPETAKAH...!
Pemekaran provinsi maupun
kabupaten saat ini mulai mengema di seluruh pelosok negeri Papua. Pemekaran
menjadi isu pertama dipentas otonomi khusu ini. Bukannya saat ini banyak orang
berbondong-bondong mulai mengurus pemekaran disana-sini untuk mencari jabatan
dan kekuasaan. isu pemekaran ini terjadi oleh beberapa faktor sehingga banyak
orang mulai mengurus pemekaran daerah tanpa melihat kebutuhan yang harus
dipenuhi dari pemekaran itu sendiri.
faktor pertama, banyak orang
menyuarakan untuk pemekaran kabupaten karena ia kalah dalam saingan politik
sehingga ia merasa tidak puas. ketidak puasan itu membawanya ke pikiran yang
buntut sehingga dia melancarkan isu pemekaran dan memamfaatkan masyarakat yang
tidak tau menahu tentang pemekaran. karena baru mendengar istilah kata baru
(PEMEKARAN) masyarakat terhasut untuk menyetujui pemekaran. peraktek-peraktek
itu selalu dilakukan oleh para haus kekuasaan dan jabatan semata tanpa
mempertimbangkan efek buruk yang akan terjadi dikemudian hari.
efek buruk yang akan terjadi
dikemudian hari di antaranya Pertengkaran antara geng, terjadi perang suku,
atau terjadi penambahan pasukan, pembangunan batalion, koramil dan polres.
ketika terjadi penambahan pasukan atau batalion dan polres, maka ruang gerak
orang asli papua dapat diintai dengan mudah. disitu akan melahirkan malapetakan
bagai pribumi orang asli papua.
selain itu terjadi pembangunan
ruko dan pengalihan tanah kepada orang luar atau pendatang yang bermodalkan
ratusan juta rupiah. ketika hal itu terjadi, maka terjadi kecemburuan atara
pendatang dan pribumi orang asli papua. pergeseran persaingan akan menjadi
sengit, perekonomian akan dikuasi oleh para pengusaha dan penguasaha. sedang
orang asli papua akan menjadi minoritas di atas negerinya sendiri. sistem
perekonomian akan dikontrol oleh kaum pendatang, sedang orang asli papua akan
berjualan di atas tanah atau para-para.
satu contoh konkrit seperti yang
sudah terjadi di provinsi papua khususnya kota jayapura, banyak masyarakat
jayapura sekarang mulai tersingkir ke pingiran danau dan bibir pantai dengan
membangun rumah berlabu. hal itu terhadi karena penjualan tanah dimana-mana
yang saat ini menjadi kategori tanah kelas satu. setalah tersingkir dan dana
yang sudah dipakai untuk penjualal tanah itu habis, para pemilik tanah datang
dan memalang mall atau kantor dengan berbagai alasan. disitu akan melahirkan
masalah baru dan masalah itu bukan akan berurusan dengan pemeritah namu akan
berhubunggan dengan aparat keamanan.
faktor yang kedua karena tidak
mendapatkan jabatan dikabupaten induk sehingga para haus kekuasaan itu mulai
melancarkan aksi pemekaran dengan mengancam para petinggi negara. saat ini
banyak orang asli papua melancarkan ancaman kepada petinggi negera dengan isu
politik papua merdeka sehingga dengan mudah mereka mendapat pemekaran kabupaten
baru atau provinsi baru.
dengan demikian kita sebagai
generasi penerus tanah ini jangan ada lagi yang beriming-iming untuk megurus
pemekaran. sebab pemekaran hanya membawa malapetakah bagi ranyat papua dan akan
berujung pada pemusnahan etnis Melanesia (Papua). bukanya hanya pemusnaan etnis
papua tapi akan tersingkir dari persaingan yang begitu ketat. jika ingin
pemekaran kita harus siapkan sumberdaya manusia untuk megisi komposisi dalam
struktur birokrasi. jangan setelah terjadi pemekaran baru cari tenanga
disana-sini dan datangkan tenagah dari luar papua.
semoga saja tidak terjadi
pemekaran di wilaya bagian mapia, sebab mapia masi menyimpan banyak
keanekaragaman dalam hal ini hutan, kebudayaan dan berbagai mitos di daerah
mapia.
Penulis