Untuk Kampung Halaman
Desaku
Terdiam aku berfikir.
Terpana dalam
angan-angan yang membahana.
Menangis aku tak sedih.
Tertawa walau tak lucu.
Aku bingung untuk apa
aku pergi.
Meninggalkan desa yang
hijau.
Terngiang di telinga
masih menyapa.
Ucapan selamat tinggal
dari seorang sahabat.
Sahabatku pergi...
Tetanggaku pergi...
Pacarku pun pergi...
lalu untuk apa aku tetap
disini?
Dan aku pun pergi.
Kini terdengar desaku
menangis.
Bapakku sudah teramat
tua untuk pergi ke kebun atau ke sawah.
Ibuku terlalu sibuk
mengurus adik adikku yang masih kecil.
Desaku yang sudah renta
makin terlihat tua.
Berdosa aku meninggalkan
jejak kelabu untuk mereka.
Ternak di kandang
kelaparan.
Padi di sawah menangis
dan melayu.
Hutanku makin lebat dan
hijau.
Aku senang dari
kesengsaraan.
Untuk desa yang ku
cintai.
Aku ingin kembali.
Tapi aku masih tak tau
harus apa aku disana.
Aku disini senang dengan
segala kegemerlapan.
Meninggalkan desa yang
ketika malam semakin gelap.
Kawan kawan...Ayo kita
kembali.
Membangun desa desa kita
dapat lebih maju.
Ayo kita buat apa yang
ada disini juga ada disana.
Semua ada di pundak
kita, Kaum muda.
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar