Senin, 03 November 2014

Debu Jalanan mapiha/bomomani

Aku seperti debu jalanan yang kau injak dengan telapak kaki telanjang di jalan-jalan kota port numbay Sulawesi …
Tapi kau lupa….
akan singatan terik mentari kota ini yang telah membakar diriku hingga akan melukai telapak kakimu….
Hingga menghanguskan surga yang diam bawah telapak kaki ibumu.
Juga dengan setetes keringat ini akan padamkan api neraka di tanganmu.
Dengan senjata diam, kan ku hapus kau dari buku kehidupan ini.
Kau yang kemarin dan hari ini, akan selalu ada dalam ketak-adaanmu…
Kau akan selalu menjadi ribuan cerita yang bagiku sangat membosankan tapi kau selalu mengalir didalamnya….
Kau adalah cerita sepanjang masa…..
Bahkan kebosananku tak mampu membendung gemurumu……
Aku boleh meragukan-mu, meragukan keberadaan-Mu, dan berargumen dalam keraguan bahwa kau tak ada,
Namun jiwaku berkata lembut ditelinga hati, bahwa yang tak bisa sama sekali aku ragukan adalah semua keragu-raguan itu sendiri,”

 Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar