Rabu, 05 November 2014

Kata Mapiha

Kata “Mapiha” dari persfektif penyebutannya
Kontak awal orang Mapiha dengan orang luar terjadi ketika Bapak Auki Tekege menjemput dan membawa masuk Para Misionaris pertama di Modiho. Para misionaris dengan misi “ menyebar-luaskan kabar Gembira itu mulai di sebar-luaskan dari Modiho ke seluruh wilayah Mapiha dan Meuwo. Ajaran baru ( Agama) itu mulai di terima dengan baik oleh seluruh masyarakat Mapiha dan Masyarakat Meuwo saat itu. Yang kemudian mulai mengimani dan menjadikannya sebagai suatu kepercayaan baru. Tidak hanya ajaran Agama saja yang di ajarkan, melaikan segala dimensi penunjang kehidupan lainnya, seperti : Pendidikkan, Ekomoni, Kesehatan, dll. Para Misionaris itu menyelenggarakan pendidikkan Dasar di wilayah Mapiha dengan berbagai tujuan. Setelah anak didikkannya itu menyelesaikan Pendidikkan Dasar di Modiho dan beberapa tempat di wilayah Mapiha, maka anak-anak itu di utus untuk melanjutkan pendidikkan yang lebih tinggi ke kokonau ( Mapiha Bado) atau tempat lain di luar Mapiha. Itulah cikal bakal orang Mapiha secara universal mulai kontak secara langsung dengan orang luar. Pada saat itu juga, di mulainya pembentukkan Sumber Daya Manusia (SDM) Mapiha.
Semua tentang sejarah Mapiha itu kita sudah mengetahuinya, dan anda pasti lebih tahu dari saya.....sehingga tidak perlu di lnjutkan.......
Tapi..
Maksud saya sebenarnya adalah mau mengulas tentang beragamnya sebutan kata “ Mapiha” setelah kontak dengan orang luar, dan dampak keberagaman sebutan (Mapia, Mapiya, Mapya, dll) itu terhadap status kita sebagai orang Mapiha sesungguhnya.
Beragam penyebutannya:
Orang Degeidimi wado ( Panihai) menyebutannya “MapiYa”
Orang luar Meuwo, menyebutannya “ Mapia”
Orang luar Negeri, kemungkinan sebutannya “ Mapya”
Apalah artinya semua itu, selain kata kata Mapiha yang artinya Pohon Kebenaran? Maa= Benar dan Piha = Kebenaran.
Mapiha itu bermakna ganda juga:
Mapiha bisa berdiri juga sebagai sebuah pernyataan bahwa “ pohon kebenaran”, dan juga;
Mapiha bisa berdiri sebagai sebuah pertanyaan bahwa “ pohon apa?” Maa Piha?
Jika orang Mapiha menyebut(Mapiya) maka dia, dianggap orang Panihai. Karena ia menyebut Mapiha dengan sebutan Orang Panihai.......
Jika orang Mapiha menyebut ( Mapia), maka dia dianggap orang luar meuwo. Karena ia menyebut Mapiha dengan sebutan orang luar meuwo.....dll...
Ternyata, dengan salah menyebut kata “Mapiha” berdampak pada ketidak jelasan status kita sebgai orang Mapiha sesungguhnya.
Artinya, selama kita tidak menyebut kata “ Mapiha” dalam penggunaannya, selama itu pula kita kehilangan identitas sebagai orang Mapiha.
Dari arti kata, orang Mapiha adalah “ pohon kebenaran”, tetapi realita saat ini menunjukkan bahwa orang Mapiha sedang mencari pohon kebenaran itu , alias mencari identitasnya sebagai orang Mapiha......
Trima ksih atas masukan, tanggapan, koreksi, dan kritikan dari semua orang Mapiha...........

Penulis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar