Kontak awal orang Mapiha dengan
orang luar terjadi ketika Bapak Auki Tekege menjemput dan membawa masuk Para
Misionaris pertama di Modiho. Para misionaris dengan misi “ menyebar-luaskan
kabar Gembira itu mulai di sebar-luaskan dari Modiho ke seluruh wilayah Mapiha
dan Meuwo. Ajaran baru ( Agama) itu mulai di terima dengan baik oleh seluruh
masyarakat Mapiha dan Masyarakat Meuwo saat itu. Yang kemudian mulai mengimani
dan menjadikannya sebagai suatu kepercayaan baru.
Tidak hanya ajaran Agama saja yang di ajarkan, melaikan segala dimensi
penunjang kehidupan lainnya, seperti : Pendidikkan, Ekomoni, Kesehatan, dll.
Para Misionaris itu menyelenggarakan pendidikkan Dasar di wilayah Mapiha dengan
berbagai tujuan. Setelah anak didikkannya itu menyelesaikan Pendidikkan Dasar
di Modiho dan beberapa tempat di wilayah Mapiha, maka anak-anak itu di utus
untuk melanjutkan pendidikkan yang lebih tinggi ke kokonau ( Mapiha Bado) atau
tempat lain di luar Mapiha. Itulah cikal bakal orang Mapiha secara universal
mulai kontak secara langsung dengan orang luar. Pada saat itu juga, di mulainya
pembentukkan Sumber Daya Manusia (SDM) Mapiha.
Semua tentang sejarah Mapiha itu kita sudah
mengetahuinya, dan anda pasti lebih tahu dari saya.....sehingga tidak perlu di
lnjutkan.......
Tapi..
Maksud saya sebenarnya adalah mau mengulas tentang beragamnya sebutan kata “ Mapiha” setelah kontak dengan orang luar, dan dampak keberagaman sebutan (Mapia, Mapiya, Mapya, dll) itu terhadap status kita sebagai orang Mapiha sesungguhnya.
Maksud saya sebenarnya adalah mau mengulas tentang beragamnya sebutan kata “ Mapiha” setelah kontak dengan orang luar, dan dampak keberagaman sebutan (Mapia, Mapiya, Mapya, dll) itu terhadap status kita sebagai orang Mapiha sesungguhnya.
Beragam penyebutannya:
Orang Degeidimi wado ( Panihai)
menyebutannya “MapiYa”
Orang luar Meuwo, menyebutannya
“ Mapia”
Orang luar Negeri, kemungkinan
sebutannya “ Mapya”
Apalah artinya semua itu, selain
kata kata Mapiha yang artinya Pohon Kebenaran? Maa= Benar dan Piha = Kebenaran.
Mapiha itu bermakna ganda juga:
Mapiha bisa berdiri juga sebagai
sebuah pernyataan bahwa “ pohon kebenaran”, dan juga;
Mapiha bisa berdiri sebagai
sebuah pertanyaan bahwa “ pohon apa?” Maa Piha?
Jika orang Mapiha
menyebut(Mapiya) maka dia, dianggap orang Panihai. Karena ia menyebut Mapiha
dengan sebutan Orang Panihai.......
Jika orang Mapiha menyebut (
Mapia), maka dia dianggap orang luar meuwo. Karena ia menyebut Mapiha dengan
sebutan orang luar meuwo.....dll...
Ternyata, dengan salah menyebut
kata “Mapiha” berdampak pada ketidak jelasan status kita sebgai orang Mapiha
sesungguhnya.
Artinya, selama kita tidak
menyebut kata “ Mapiha” dalam penggunaannya, selama itu pula kita kehilangan
identitas sebagai orang Mapiha.
Dari arti kata, orang Mapiha
adalah “ pohon kebenaran”, tetapi realita saat ini menunjukkan bahwa orang
Mapiha sedang mencari pohon kebenaran itu , alias mencari identitasnya sebagai
orang Mapiha......
Trima ksih atas masukan,
tanggapan, koreksi, dan kritikan dari semua orang Mapiha...........
Penulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar